Minggu, 01 April 2012

Psikologi Terapan Paper





BAB. 1. PERMASALAHAN

Terbentur pada standar-standar dan norma-norma sosial

Dimana dalam kehidupan sekarang ini banyak kebutuhan yang terpaksa dikekang. Banyak orang tua dan anaknya yang berkonflik karena masing-masing ingin mempertahankan pola kehidupannya sendiri. Kondisi lingkungan, kebudayaan dan sosial sangat lah mempengaruhi dan kerap kali mencetuskan situasi-situasi yang menekan dan menyulitkan manusia. Sehingga orang-orang tersebut menjadi ketakutan dan selalu mengalami ketegangan batin .

Gangguan mental yang sering terjadi sekarang ini sangat sulit dielakkan, ketika seseorang tidak mampu menyelesaikan suatu masalah sendiri, ia pun merasa terbebani. Ketika ia mencoba membagi masalahnya kepada orang lain, banyak yang tidak memperdulikannya. Ia pun merasa takut menyembunyikan masalah tersebut. Sehingga timbulah gangguan mental.

Sebagai contoh yang kerap terjadi, gangguan mental yang diakibatkan oleh Ketidaklulusan UN. Banyak siswa-siswi yang depresi dan merasa gagal sehingga tidak sanggup menghadapi kehidupannya karena malu, ada juga siswa mengalami gangguan mental dan emosional sehingga harus dirawat secara intensif di rumah sakit.

            Contoh pada beratus-ratus tahun yang lalu, orang menduga bahwa penyebab dari penyakit mental itu adalah setan-setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karenanya para penderita gangguan mental ini dimasukkan kedalam penjara-penjara di bawah tanah, atau diikat erat-erat dengan rantai-rantai besi. Yang berat \kuat, disebabkan oleh anggapan-anggapan yang keliru terhadap mereka.

Semua ketegangan batin yang terjadi terhadap seorang individu mengabitkan munculnya rasa pemusnahan, kemarahan atau agresi, ketakutan-ketakutan yang kronis, rasa rendah diri,cara hidup yang “sok” pura-pura. Maka tidak heranlah kita, bahwa didalam masyarakat yang mengandung kondisi-kondisi yang eksplosif dan kumulatif ini banyak orang yang menderita gangguan emosionil dan sakit mentalnya. Dan pada akhirnya mereka pun jadi seddikit bingung dan ketakutan, serta menderita penyakit mental, dari stadium ringan sampai stadium yang berat dari kegilaan.

BAB.  2. TEORI
Penyakit mental disebut juga gangguan mental, penyakit jiwa, atau gangguan jiwa, adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya).Penyakit mental dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.
Di masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai penyakit mental, ada yang percaya bahwa penyakit mental disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap penyakit jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat.
Beberapa bentuk Gangguan Mental:
1.      Psikhopat (pribadi yang sosiopathik, pribadi yang anti sosial/a-sosial/disosial).
2.      Psikhoneurosa:       - Hysteria
-          Bentuk-bentuk dissosiasi kepribadian : Fugue, Somnabulisme, Multiple personality.
-          Psikhastenia , yang sering dibarengi  simptom-simptom: Fobia, Obsesi, Kompulsi.
-          Tics atau gangguan gerak-gerak fasial
-          Hipokhondria
-          Neurasthenia
-          Anxiety Neurosis
-          Psikhosomatisme : Hypertension & effort syndrome dan Peptic Ulcer
3.      Psikhosa Fungsionil, terdiri atas :
-          Schizophrenia : Schizofrenia hebephrenic,catatonic,paranoid.
-          Manis Depresif
-          Paranoia
BAB. 3 SOLUSI
Dibawah ini beberapa cara yang sehat untuk menanggapi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik batin:
1.      Keluarkan dan bicarakanlah kesulitan Anda
Dimana jika kita memiliki permasalahan yang mengganggu maka janganlah disimpan dan disembunyikan. Cobalah untuk menceritakannya pada orang yang anda percayai .
2.      Hindarilah untuk sementara waktu
Anda bisa mengalihkan masalah tersebut kepada hal-hal yang positif sebelum menyelesaikannya misalnya mencari hiburan singkat seperti jalan-jalan ataupun mendengarkan music.
3.      Salurkan kemarahan Anda
Sibukkan diri mencoba menghapus kemarahan yang ada karena kemarahan hebat yang berangsur secara berulang-ulang bisa menimbulkan hypertension dan gejala lainnya.
4.      Bersedialah menjadi pengalah yang baik  pada saat-saat tertentu
Mengalah untuk saat-saat tertentu untuk tidak memicu terjadinya konflik.
5.      Berbuatlah sesuatu untuk orang lain
Melakukan hal-hal yang positif dan berguna bagi orang lain dengan mencari jalan keluar bagi orang lain.
6.      Selesaikanlah satu tugas dalam satu saat
Menyelesaikan satu persatu masalah dan jangan memaksa menyelesaikan masalah secara serempak.
7.      Janganlah menganggap diri terlampau super
Tetap senantiasa rendah diri dan sederhana agar tidak congkak dan besar kepala.
8.      Terimalah segala kritik dengan lapang dada
Menerima kritik sebagai acuan agar lebih baik lagi, tetep berpikir positif dan menjadikkanya sebagai batu loncatan.
9.      Jadikanlah diri sendiri serba-guna
Menawarkan diri untuk membantu persoalan bagi orang lain.
10.  Aturlah saat-saat rekreasi
Meluangkan waktu untuk berekreasi bersama keluarga dan kerabat terdekat untuk menenangkan diri diluar dari tugas-tugashariannya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar