BAB. 1. PERMASALAHAN
Terbentur pada standar-standar dan norma-norma sosial
Dimana dalam kehidupan
sekarang ini banyak kebutuhan yang terpaksa dikekang. Banyak orang tua dan
anaknya yang berkonflik karena masing-masing ingin mempertahankan pola
kehidupannya sendiri. Kondisi lingkungan, kebudayaan dan sosial sangat lah
mempengaruhi dan kerap kali mencetuskan situasi-situasi yang menekan dan
menyulitkan manusia. Sehingga orang-orang tersebut menjadi ketakutan dan selalu
mengalami ketegangan batin .
Gangguan mental yang sering
terjadi sekarang ini sangat sulit dielakkan, ketika seseorang tidak mampu
menyelesaikan suatu masalah sendiri, ia pun merasa terbebani. Ketika ia mencoba
membagi masalahnya kepada orang lain, banyak yang tidak memperdulikannya. Ia
pun merasa takut menyembunyikan masalah tersebut. Sehingga timbulah gangguan
mental.
Sebagai contoh yang kerap
terjadi, gangguan mental yang diakibatkan oleh Ketidaklulusan UN. Banyak
siswa-siswi yang depresi dan merasa gagal sehingga tidak sanggup menghadapi kehidupannya
karena malu, ada juga siswa mengalami gangguan mental dan
emosional sehingga harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
Contoh pada beratus-ratus tahun yang lalu, orang menduga bahwa penyebab dari penyakit mental itu adalah setan-setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karenanya para penderita gangguan mental ini dimasukkan kedalam penjara-penjara di bawah tanah, atau diikat erat-erat dengan rantai-rantai besi. Yang berat \kuat, disebabkan oleh anggapan-anggapan yang keliru terhadap mereka.
Semua ketegangan batin yang
terjadi terhadap seorang individu mengabitkan munculnya rasa pemusnahan,
kemarahan atau agresi, ketakutan-ketakutan yang kronis, rasa rendah diri,cara
hidup yang “sok” pura-pura. Maka tidak heranlah kita, bahwa didalam masyarakat
yang mengandung kondisi-kondisi yang eksplosif dan kumulatif ini banyak orang
yang menderita gangguan emosionil dan sakit mentalnya. Dan pada akhirnya mereka
pun jadi seddikit bingung dan ketakutan, serta menderita penyakit mental, dari
stadium ringan sampai stadium yang berat dari kegilaan.
BAB. 2. TEORI
Penyakit mental disebut juga gangguan mental, penyakit
jiwa, atau gangguan jiwa,
adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental
adalah gangguan otak
yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan
panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita (dan keluarganya).Penyakit mental dapat mengenai
setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status
sosial-ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.
Di masyarakat banyak beredar
kepercayaan atau mitos
yang salah mengenai penyakit mental, ada yang percaya bahwa penyakit mental
disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna,
karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan
merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap penyakit jiwa tidak
mendapat pengobatan secara cepat dan tepat.
Beberapa bentuk Gangguan Mental:
1.
Psikhopat (pribadi yang sosiopathik, pribadi yang anti
sosial/a-sosial/disosial).
2.
Psikhoneurosa: - Hysteria
-
Bentuk-bentuk dissosiasi kepribadian : Fugue,
Somnabulisme, Multiple personality.
-
Psikhastenia , yang sering dibarengi simptom-simptom: Fobia, Obsesi, Kompulsi.
-
Tics atau gangguan gerak-gerak fasial
-
Hipokhondria
-
Neurasthenia
-
Anxiety Neurosis
-
Psikhosomatisme : Hypertension & effort syndrome
dan Peptic Ulcer
3.
Psikhosa Fungsionil, terdiri atas :
-
Schizophrenia : Schizofrenia
hebephrenic,catatonic,paranoid.
-
Manis Depresif
-
Paranoia
BAB. 3 SOLUSI
Dibawah ini beberapa cara yang
sehat untuk menanggapi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik batin:
1.
Keluarkan dan bicarakanlah kesulitan Anda
Dimana jika kita
memiliki permasalahan yang mengganggu maka janganlah disimpan dan
disembunyikan. Cobalah untuk menceritakannya pada orang yang anda percayai .
2.
Hindarilah untuk sementara waktu
Anda bisa
mengalihkan masalah tersebut kepada hal-hal yang positif sebelum menyelesaikannya
misalnya mencari hiburan singkat seperti jalan-jalan ataupun mendengarkan
music.
3.
Salurkan kemarahan Anda
Sibukkan diri
mencoba menghapus kemarahan yang ada karena kemarahan hebat yang berangsur
secara berulang-ulang bisa menimbulkan hypertension dan gejala lainnya.
4.
Bersedialah menjadi pengalah yang baik pada saat-saat tertentu
Mengalah untuk saat-saat
tertentu untuk tidak memicu terjadinya konflik.
5.
Berbuatlah sesuatu untuk orang lain
Melakukan
hal-hal yang positif dan berguna bagi orang lain dengan mencari jalan keluar
bagi orang lain.
6.
Selesaikanlah satu tugas dalam satu saat
Menyelesaikan
satu persatu masalah dan jangan memaksa menyelesaikan masalah secara serempak.
7.
Janganlah menganggap diri terlampau super
Tetap
senantiasa rendah diri dan sederhana agar tidak congkak dan besar kepala.
8.
Terimalah segala kritik dengan lapang dada
Menerima
kritik sebagai acuan agar lebih baik lagi, tetep berpikir positif dan
menjadikkanya sebagai batu loncatan.
9.
Jadikanlah diri sendiri serba-guna
Menawarkan
diri untuk membantu persoalan bagi orang lain.
10. Aturlah
saat-saat rekreasi
Meluangkan
waktu untuk berekreasi bersama keluarga dan kerabat terdekat untuk menenangkan
diri diluar dari tugas-tugashariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar