Sabtu, 14 April 2012

Konsep Dasar HAE - Penyakit


                LEPTOSPIROSIS

DEFINISI
Leptospirosis adalah sekelompok infeksi yang terdiri dari Sindroma Weil, Jaundice Spiroketal (sakit kuning) dan Demam Kanikola.



Sindroma Weil

Merupakan bentuk yang lebih berat dari leptospirosis yang menyebabkan demam yang terus menerus, penurunan kesadaran dan berkurangnya kemampuan darah untuk membeku sehingga terjadi perdarahan dalam jaringan.
Gejala awal dari sindroma Weil lebih ringan dari leptospirosis.

Pemeriksaan darah menunjukkan adanya ,I>anemia.
Pada kari ke-3 sampai hari ke-6, muncul tanda-tanda kerusakan ginjal dan hati. Penderita akan merasakan sakit saat berkemih atau air kemihnya berdarah. Kerusakan hati biasanya ringan dan akan sembuh total.

Penderita yang tidak mengalami sakit kuning biasanya akan sembuh.
Sakit kuning menunjukkan adanya gangguan hati dan akan meningkatkan resiko kematian sampai 10% pada penderita diatas 60 tahun.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya bakteri pada biakan darah, air kemih atau cairan serebrospinal; atau dengan ditemukannya antibodi terhadap bakteri di dalam darah.



PENGOBATAN
Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik
doksisiklin untuk pencegahan.
Untuk mengobati penyakitnya, diberikan
penisilin, ampisilin atau antibiotik lainnya yang serupa. Pada kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).


PENCEGAHAN
Penderita tidak perlu diisolasi, tetapi harus berhati-hati pada saat menangani dan membuang air kemihnya.

Penyakit ini bisa menjangkit tergantung pada :
1.                  Umur
2.                  Virulensi kuman
3.                  Status kekebalan
4.                  Keadaan Umum




*                Hubungannya dengan Host, Agent, dan Environment

Host(faktor-faktor yang mempengaruhi Manusia untuk terinfeksi sakit):
Misalnya: Pada petani, pada saat melakukan pekerjaannya yang langsung terjun ke sawah dimana terdapat genangan air (irigasi) ke sawah, yang kemungkinan air tersebut tercemari oleh air kencing binatang seperti tikus yang sering menyerang dan merusak padi petani. Selain itu bisa juga terjadi pada pekerja di tempat pemotongan hewan dan pekerja selokan (comberan) atau orang-orang yang terinfeksi karena kegiatan tertentu seperti berenang di air yang terkontaminasi.


Agent(Penyebab suatu penyakit): Bakteri pada Binatang
            Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dan tidak langsung. Secara langsung manusia tidak tahu bahwa binatang yang ada disekitarnya baik peliharaan ataupun binatang liar sudah terinfeksi atau membawa bakteri  leptospirosis. Secara tidak langsung bisa melalui air kencing binatang-binatang tersebut yang menempel saat manusia beraktivitas.

Environment: Faktor Lingkungan
            Tempat dimana binatang tersebut hidup dan berkembag biak disekitar  lingkungan hidup manusia. Antara lain: di air yang tergenang, cuaca yang lembab, dilingkungan yang kotor,selokan.


                Hubungan Sebab-Akibat Penyakit Leptospirosis

Peristiwa terjadinya suatu penyakit didasari oleh sebab-akibat. Jadi tidak mungkin suatu penyakit dapat timbul tanpa adanya sebab, begitupun sebaliknya. Sebab suatu penyakit dapat ditentukan dari faktor-faktor yang dapat menunjang terjadinya penyakit, sedangkan akibat adalah hasil dari faktor-faktor risiko tersebut yakni sakit/penyakit.

PENYEBAB
“Bakteri Leptospira”
Leptospirosis terjadi pada banyak binatang buas. Beberapa binatang bertindak sebagai pembawa dan mengeluarkan bakteri dalam air kemihnya (air kencing tikus), sedangkan yang lainnya bisa menjadi sakit dan mati. Manusia mendapatkan infeksi ini melalui kontak dengan binatang atau air kemihnya.
AKIBAT
Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu 2-20 hari setelah terinfeksi bakteri.
Biasanya penyakit dimulai secara tiba-tiba denagn adanya demam, sakit kepala, nyeri otot hebat dan menggigil.

Gejala paru-paru (batuk darah) terjadi pada 10-15% penderita.
Episode demam dan menggigil, yang sering mencapai 38,9?Celsius berlangsung selama 4-9 hari.
Konjungtivitis (infeksi selaput bola mata dan kelopak mata) muncul pada hari ketiga atau keempat.

Demam akan menghilang selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama-sama dengan gejala lainnya pada hari ke-6 atau ke-12.
Pada saat ini, biasanya terjadi peradangan selaput otak (meningitis), menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala dan kadang-kadang penurunan kesadaran (stupor atau koma). Gejala-gejala ini bukan sebagai akibat dari infeksi pada selaput otak, tetapi merupakan akibat dari peradangan yang disebabkan oleh efek racun pada tubuh yang mencoba menghancurkan bakteri.
Seorang wanita hamil yang terinfeksi leptospirosis bisa mengalami keguguran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar